Suara tawa masih menggema di ruang keluarga milik keluarga Sentosa. Keluarga besar Ziad masih berkumpul di rumah besannya. Acara tadi siang benar-benar melelahkan. Banyak sekali undangan yang hadir. Belum lagi awak media yang menayangkan secara live acara pernikahan mereka. "Saya tidak menyangka, akhirnya mereka menikah juga." "Iya Bu Sarah, apalagi saya. Masih teringat jelas bagaimana pertama kali Silvia datang ke pesantren." "Aduh, iya, ya? Saya jewer dia buat masuk pesantren, hehe." "Baguslah, Mi. Papi jadi dapet mantu dari pesantren, ya kan Pak Kiayi?" "Hehe, benar. Bahkan saya sudah curiga dari dulu. Ziad bahkan pernah menanyakan tentang temannya Silvia yang getol ke pesantren, siapa namanya, Ambu? Abah lupa lagi?" "Ardi, Bah. Tapi Sisil pasti minta tolong Ustadzah Mia untuk sem