Mendengar Papi akan segera kembali, Silvia senang bukan main. Akhirnya, Papi kembali sehat seperti sedia kala. Dan tampuk kepemimpinan kembali dipegang oleh Papinya dengan segera. Diraihnya ponsel yang tergeletak di atas meja kerja, lalu menghubungi sekretaris pribadinya. Tak butuh waktu lama, Nida langsung mengangkatnya. Wanita itu memang selalu siaga setiap saat.
"Hallo, Nid? Bisa ke ruanganku?"
"Baik, Nona. Saya segera kesana."
Beberapa menit kemudian, Nida masuk keruangan. Nida membungkuk hormat, dan Silvia memberi kode agar wanita itu duduk.
"Ada apa, Nona?"
"Tolong siapkan penjemputan Papi dan Mami di Singapura. Orang tua saya akan pulang bulan depan. Pastikan semua hal yang dibutuhkan Papi dan Mami saat tiba di Indonesia telah siap."
"Baik, Nona."
"Ya, terimakasih. Kamu boleh
