Setelah yakin bahwa Mami sudah berada di suatu tempat di tanah air, Silvia keluar dari ruangannya. Ia menyiapkan diri untuk menahan rasa malu akibat acara itu. Manis sih, tapi kan disaksikan jutaan orang di Indonesia, pantas saja, tadi para karyawannya mesem-mesem gak jelas saat dia melintas. Melihat atasannya hendak keluar, Nida segera berdiri. "Nona mau kemana?" "Saya akan ke pesantren, untuk memastikan sesuatu." "Tunggu, Nona! Saya rasa Anda jangan dulu keluar, tunggu sampai keadaan reda dulu. Pasca konferensi pers itu, banyak wartawan yang menghubungi Anda ke nomor yang saya pegang." "Apa di bawah juga banyak wartawan?" "Benar, Nona. Sepertinya mereka masih penasaran." "Inilah akibatnya, lagian ngapain sih, Ziad melakukan itu semua." Silvia menghembuskan nafasnya dengan berat. A