Tian dari tadi hanya diam melamun sambil menatap sosok wanita cantik yang mengenakan gamis berwarna salem yang senada dengan hijab serta tas dan sepatu pemberiannya. Tian pun terpukau, hingga tak mampu lagi mengedipkan mata ketika melihat wanita itu yang kini ada di hadapannya. Hingga, panggilan Adel pun menyadarkan ia dari lamunannya. "Bang Tian, ayo kita pergi sekarang. Nanti keburu malam." "Oh iya, Del. Maaf," ucap Tian yang sedikit salah tingkah karena ketahuan memperhatikan kekasihnya itu dengan begitu lekat. Sebenarnya Adel tahu jika Tian diam-diam memperhatikan dirinya. Tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja, karena Adel ingin menghilangkan rasa gugup yang saat ini ia alami. Sekarang Tian dan Adel pun sudah berada di dalam mobil. "Malam ini kamu cantik banget Del. Abang