"Wa'alaikumsalam, eh ada Pak Rendi. Ayo Pak, silahkan masuk." Adelia pun mempersilahkan Rendi untuk masuk ke dalam ruangannya. Melihat mata Adel yang sedikit memerah, Rendi tau saat ini Adel pasti habis menangis. Tapi ia tidak punya pilihan lain. Demi membantu Tian yang tidak lain adalah bosnya, Rendi harus menjalankan rencana yang sudah ia pikirkan, agar Adel mau dipertemukan dengan Tian. Karena menurut Rendi, mereka memang harus bertemu, menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka. "Jangan panggil saya dengan sebutan Pak Del, panggil Abang saja sama seperti dulu kamu memanggil saya." Rendi pun merasa keberatan dengan panggilan yang diucapkan oleh Adel untuknya. "Ta-tapi," ucap Adelia yang ingin menolak permintaan dari Rendi. "Nggak ada tapi-tapian Del. Saya berasa tua