BAB 45 - BYAN

1167 Kata

BYAN POV. Gue hanya bisa bernapas pasrah melihat Luna yang tiba-tiba nggak mau makan ciloknya. Gue udah bela-belain keliling nyari Abang cilok, giliran udah ketemu dia bilang sudah nggak pengin makan cilok lagi, fyuh. Gue menatap lirih cilok yang baru gue beli dengan susah payah. Susah payah nyari Abang cilok nya maksud gue. "Kamu beneran nggak mau makan?" Tanya gue untuk ketiga kalinya. Luna menggeleng mantap. "Enggak." "Ya sudah." Luna menatap gue dengan tatapan andalannya, yaitu puppy eyes. "Mas...," panggilnya lembut. Apa lagi ini ya Tuhan? Dia mau apa lagi? "Luna mauuuuu ...." Gue meneguk saliva susah payah seraya menunggu kalimat selanjutnya diucapkan oleh Luna. Apapun yang dia minta akan gue kasih, apapun itu kecuali yang berhubungan sama si cowok brewok. "Pizza!" "Oke,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN