Bahagia Ala Luna

1238 Kata

“Mama ... itu Mama.” Sebuah kata yang terlontar dari bibir Luna membuat hati Danis menjadi terenyuh. Dia seperti meraakan ap-a yang di rasakan oleh Luna saat ini. Tangan Danis reflek meraih bahu Luna dan membawanya ke dalam pelukannya. Dia ingin memberikan perlindungan dan rasa nyaman pada gadis itu. Luna menangis di d**a bidang milik Danis. Dia ingin menumpahkan perasaannya saat ini. Tangan Luna pun melingkar di pinggang kokoh Danis. Danis mencuri kecuipan di puncak kepala gadis mungil itu. Dia seolah ingin menunjukkan kalau dia juga bisa baik seperti Zain. “Jangan nangis donk. Kamu mau naik itu?” tanya Danis pelan. Luna melonggarkan pegangannya di pinggang Danis. Dia menengadahkan kepalanya untuk melihat wajah Danis yang rupawan. “Aku boleh naik itu?” tanya Luna ingin kepastian.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN