Ariano yang sedang mengobrol dengan para suami di pendopo akhirnya mendengar kabar tentang kecelakaan dapur yang dialami istrinya. Akhirnya Ariano pamit untuk segera menghampiri Nadira di kamar mereka. Ketika masuk ke dalam kamar berornamen serba kayu jati itu Ariano melihat Nadira terduduk di pinggir tempat tidur sambil mengoleskan sebuah salep di tangannya. Dengan panik, Ariano menghampiri Nadira untuk memastikan keadaan sang istri. “Nad, tangan kamu kenapa?” Ariano terkejut ketika melihat pipi istrinya sudah basah oleh air mata. Tubuh perempuan itu bahkan sudah bergetar karena tangisnya yang sesegukan. “Astaga Nadira, sakit banget ya?” tanya Ariano sambil meraih pelan tangan istrinya yang memang sedikit memerah. Nadira mengangguk. “Sakit banget. Sakit, Nino.” “Kita ke do