44. Akhir Tapi Bukan Terakhir Part. 2

1742 Kata

“Terima kasih atas kesediaan kalian semua untuk menghadiri jamuan makan siang ini.” Asmarini membuka acara ketika semua makanan sudah tersaji di meja. “Jamuan makan siang ini sebagai bentuk permintaan maaf saya karena sudah secara tidak langsung merusak acara dua hari lalu.”   “Iya loh, Jeng, kami kaget dengan tindakan Jeng yang tiba-tiba mengusir kami begitu saja.” Jenita yang hari itu mengenakan pakaian berwarna merah darah menyahut. “Jujur kami sangat kecewa dengan tindakan Jeng Asmarini kemarin, tapi karena Jeng sudah ada itikad baik hari ini kami bisa mengerti. Ya, Mbak Widya?”   Wanita bersanggul besar yang hari itu mengenakan blouse model brukat mengangguk. “Iya betul apa kata Jeng Jenita. Tindakan Mbak Asmarini kemarin sangat tidak sopan. Selama ini acara arisan kita selalu ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN