28. Restu

1368 Kata

“Mas.”   “Iya, Bu?”   Sore itu Ariano dan Asmarini sedang duduk berhadapan di dalam cafe yang terdapat di dekat pintu terminal keberangkatan yang akan dilalui Asmarini untuk kembali ke Solo. Penerbangan Asmarini masih satu setengah jam lagi dan ia memilih menghabiskan sisa waktunya sebelum check in untuk menikmati secangkir minuman hangat bersama anak laki-lakinya.   Asmarini memasukkan satu cube brown sugar ke dalam s**u jahenya yang masih mengepul sebelum menatap ke arah anak laki-lakinya tersebut. “Kamu serius sama Nadira?”   Ariano yang sedang menyeruput espressonya seketika berhenti. Ia meletakkan gelas itu kembali ke meja. “Sebelum Ibu datang ke sini untuk menemui Nadira, aku sudah memiliki rencana untuk membawa Nadira ke Solo bertemu Ibu. Kalau aku ndak serius, aku ndak mun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN