Bulan Merah

1144 Kata

Dimensi Sang Bulan... Sang Bulan berjalan dengan perasaan senang yang meluap-luap. Dia bahkan tidak peduli dengan kehadiran Naraya di sana. Dia berjalan menuju pintu. Sebuah gerbang yang menghubungkan dimensinya dengan Kota Sabin. Entah sudah berapa lama, dia terkurung di dalam dimensi, dan sekarang dia bisa bebas. Ah banyak hal yang ingin dia lakukan. Mulanya dia akan menyiksa Arunika dan kroni-kroninya. Menyiksa mereka sepelan dan selama mungkin. Sampai mereka bahkan lupa dengan nama mereka. Dia akan... Sang Bulan diam. Dia menyadari sesuatu yang tidak beres terjadi. Sang Bulan melihat pintu yang terbuka lebar itu, makin lama makin mengecil. Pintu yang telah dia nanti selama ini, bukannya menunggu dia, malah menutup. Bahkan sudah menutup ketika Sang Bulan sampai di sana. Kenapa? K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN