"Fyuuaaah!" Kepala Arunika akhirnya bisa keluar dari air. Dia menyedot udara terlalu cepat sehingga dadanya sesak. Untung saja dia bisa keluar dari neraka versi danyang air. Dasar danyang gila! Sedikit lagi saja dia bisa mati. "Itu dia muncul," kata Ardian menunjuk Arunika yang setengah badannya masih terendam air. "Hei, bantu aku," pinta Arunika. Panji baru saja hendak melangkah, Ardian sudah berlari nyemplung ke sungai dan menggeret Arunika. "Kukira bakal lama, ternyata sebentar," decak Ardian. Arunika ingin menggetok kepala bocah itu. Sudah untung dia selamat, lebih lama di dalam air, dia mati tak bisa napas. Ardian menggeret Arunika ke tepi sungai. Arunika langsung menelentangkan badan, tidak peduli dengan bajunya yang basah kuyup. Ardian menggeleng-geleng kepala. Dia membuka r