Hancurkan

1015 Kata

Kiandra memeriksa peralatan tempurnya. Memastikan tali busur cukup lentur, bow, ketajaman anak panah. Dia tak ingin senjatanya malah berbalik melukai dirinya. Dia juga memasang pelindung lengan dan jari. Meskipun dia dianggap sebagai umpan. Namun dia tidak bisa datang dan diam saja menyerahkan diri. Dia akan tetap bertarung sampai titik darah penghabisan. Mira mengetuk pintu kamarnya yang terbuka. "Mama..." panggil Kiandra dengan senyum. Mira masuk ke dalam kamar anaknya. Dia memeluk dan mencium kening putri semata wayangnya. Dia tidak mampu berkata apapun. Air matanya terus saja mengalir. Tapi dalam hatinya dia mengucap seribu doa untuk kebaikan dan keselamatan anaknya. Kiandra pun memalas pelukan ibunya. "Maafkan Kiandra ya Ma... Kian belum bisa menjadi anak kebanggaan mama dan pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN