Arunika membawa tas selempangnya. Dia menuju tempat latihan khusus yang disiapkan oleh Lintang. Dia menyusuri jalan setapak untuk mencapai bibir sungai. Dia harus menemukan cara agar bisa sampai ke kota, tanpa harus dikejar oleh musuh. "Danyang air, keluarlah." Sebuah peri keluar dari mutiara dalam ranselnya. Sayapnya mengepak-ngepak. Di dalam hutan itu, suara aliran air terdengar merdu bagai gesekan biolanya Panji. Namun Arunika di sana bukan untuk bersantai. "Aku menemukan rumah baru untukmu," kata Arunika. Danyang air itu nampak senang. "Mana... mana?" Arunika mengeluarkan sebuah kotak berisi anting yang diberikan Bayu kemarin. Dia membuka kotak itu, anting berlian itu. "Ini." "Antingnya sederhana tapi cantik, aku suka," kata danyang air. "Baguslah. Mulai sekarang kau akan ting