Banyak hal yang dipikirannya sekarang. Tentang sejarah Apiabadi yang melibatkan sepuluh keluarga bangsawan. Tentang kutukan penebar benih yang nyaris membunuh Bayu, tentang misteri alasan kenapa dia ada di Kota Sabin. Kenapa dia ada di sana? Dewanti menyebutnya, dia adalah senjata pamungkas. Tetapi apakah itu benar? Namun di atas semua itu, yang paling mengkhawatirkannya adalah kondisi orang yang ada di depannya. Arunika menduga, pemindahan kutukan itu hanya bersifat sementara. Bayu harus mencari cara lain untuk memusnahkan kutukan dan bisa menjalani hidup normal. "Kau tidak akan cepat mati, kan?" tanya Arunika. Dia sangat takut dengan jawabannya. Dia mengabaikan fakta, kalau lelaki di depannya itu bisa mati kapan saja. Kekhawatirannya sangat besar, dan Bayu tahu itu. Tetapi mereka