Kemah

1009 Kata

Arunika menyesal memilih wilayah Candra. Dia ingin menarik perkataannya dan menyuruh Ardian untuk berbalik arah. Namun melihat ekspresi senang anak itu, Arunika mengurungkan niatnya.  "Kau senang sekali ya?" tanya Arunika. "Tentu saja, tempat ini seperti rumahku. Alam bebas." Ardian menjawabnya dengan wajah sumrigah tak tertahankan. Sedangkan Arunika tersenyum kecut. Sekecut bau badannya sekarang. Seharian perjalanan di atas motor, dan belum menyentuh air sama sekali. Dia sudah mulai merasa gatal-gatal di wajah dan bagian tubuh lainnya, debu bercampur keringat. "Hei, kita akan istirahat di mana?" tanya Arunika. "Non mau kencing ya?" tanya Ardian. "Enggak. Mau mandi," jawab Arunika ketus.  "Sebentar lagi. Aku akan memarkir motor, dan kita mulai berjalan kaki memasuki wilayaj kekuasaa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN