"Ardian, katakan, bagaimana cara mengalahkan mereka. Pasti mereka punya kelemahan," kata Arunika menoleh pada Ardian. Ardian terpaku. Dia ketakutan dan sulit untuk bicara. Arunika mendengus kesal. Dia menepuk punggung Ardian dengan keras. "Hei, jawab!" Ardian tergagap. "Kita harus membuat mereka pingsan," kata Ardian terbata-bata. "Tapi ketika mereka kesurupan seperti ini, tubuh mereka lebih kuat. Efek dari sinar bulan." "Kalau begitu aku hajar saja sampai mereka mampus," gumam Arunika kesal. Orang itu berjalan mendekat. Matanya tidak terdapat bola hitam. Semuanya putih. Namun mereka bisa melihat keberadaan Ardian dan Arunika. "Barangkali mereka mengandalkan penciuman," pikir Arunika. Arunika bersiap. Dia memasang kuda-kuda dan menyerang orang itu. Dalam tiga tinju yang menyerang