Lima Puluh Empat

1809 Kata

Suasana menjadi kacau tak terkendali, lampu sudah dinyalakan, bisik-bisik menjadi ocehan yang menampilkan mata ketidak puasan dari para hadirin, mereka tampak kecewa dengan apa yang terjadi malam ini. Bahkan pembawa acara tak bisa mengendalikan suasana dan meminta para hadirin untuk berdiam sejenak. Hingga Albee mengambil microphone dan menunduk memikirkan kata-kata untuk diucapkannya.   “Para hadirin yang saya hormati, saya mohon waktunya sebentar,” ucap Albee, membuat semua yang ada disana terdiam. Embun yang berada di ruang kepala sekolah tentu dapat mendengar suara Albee dari pengeras suara tersebut. “Saya akan menceritakan kejadian yang sebenarnya mengenai malam itu dan pertemuan saya dengan Embun, istri saya yang sangat saya cintai.” Albee tampak menarik napas panjang, dan meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN