Di minggu malam ini, Kanaya sudah tampil rapih dan cantik, memakai gaun berwarna putih dengan bahan brukat di bagian atasnya, roknya cukup lebar sepanjang lututnya. Rambutnya pun di hias dengan jepitan berwarna silver. Dia sudah siap menunggu dengan ayahnya di sebuah restoran yang cukup terkenal dan mewah, lilin telah dinyalakan dan minuman juga disiapkan. Kanaya merasakan detak jantungnya berdebar cukup keras, sejujurnya dia ragu untuk datang ke acara perjodohan seperti ini, namun dia tak mau bertengkar dengan sang ayah. Dia tak ingin hubungan dengan ayahnya menjadi renggang. Karena itu dia hanya menuruti nya saja. Tak berapa lama, Kanaya melihat satu keluarga yang terdiri dari ibu, ayah dan seorang anaknya menghampiri mereka. Ayah Kanaya mengajak putrinya berdiri menyambut keluarga