Lima Puluh Enam

1568 Kata

Verrel masih memandangi foto sang ibu yang berada dalam dekapannya, baru kemarin ibunya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit, setelah bertahun melawan penyakitnya. Selama ini Verrel bekerja dengan Meisie, tak peduli jika itu pekerjaan yang haram karena dia membutuhkan biaya untuk rumah sakit sang ibu, menebus obat yang tak tercover dari asuransi kesehatan. Kini dia merasa seolah kakinya tak berpijak di bumi, kehilangan orang tua satu-satunya membuatnya sangat terpukul, dia kini hidup sebatang kara di dunia yang penuh dengan kemunafikan. Dering ponselnya yang ke sekian kali, rupanya tak membuatnya beranjak. Dia merasa ingin menyusul ibunya saja ke surga, namun dia tahu, dia hanyalah seorang anak yang penuh dengan dosa, bahkan mungkin di akhirat nanti, Tuhan tak akan mengizinkannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN