Sembilan Belas

1802 Kata

Embun menunggu Albee di depan kampusnya, sudah hampir setengah jam berdiri namun mobil Albee tetap tak nampak di matanya, padahal pria itu bilang sudah akan sampai. Hingga Ibas tak sengaja melewatinya dan berdiri di sampingnya. “Nunggu jemputan? Mau aku antar pulang?” tanya Ibas tanpa basa-basi, sejujurnya Embun cukup risih karena pria itu bahkan hari ini terus memandanginya saat mengajar, membuat Embun ingin cepat-cepat menyudahi mata kuliah pertamanya. “Iya nunggu suami aku,” jawab Embun tegas. Ibas mengangguk dan tetap tak beranjak dari sana. “Aku temani ya,” ucapnya. “Nggak perlu, pak Ibas pulang saja duluan.” “Kamu benar-benar mau jaga jarak dari aku ya?” tanya Ibas karena kata-kata Embun yang menyiratkan penolakan. “Bukan begitu tapi-“ ucapan Embun terputus saat melihat mo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN