68. Di Surga

2050 Kata

Pandangan Ify tidak lepas dari langit-langit kamarnya. Nyaris semalaman dia membuka mata, tapi kantuk tak juga kunjung menghampiri Ify. Pikirannya sedang dipenuhi oleh bagaimana caranya menghadapi rasa takutnya pada bunga mawar. Tak henti-hentinya Ify terus memikirkan itu. Beberapa kali, Ify mencoba mengatasi dengan ekspektasinya tapi Ify takut kalau itu hanya akan menjadi sekadar ekspektasi belaka tanpa bisa menjadi nyata. Helaan napas panjang kembali terdengar. Ify menoleh ke samping kanannya, di mana ada Via yang tidur lelap tanpa beban. Tak lama, Ify ganti menengok ke sisi kiri dan melihat jam beker di atas nakas. Jarum jam yang Ify lihat, ternyata sudah menunjuk angka tiga dan dua belas. Ini sudah hampir subuh, tapi Ify belum juga mengantuk. "Hah...." desahnya untuk yang ke sekian k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN