Ify menatap aneh ke arah Via. Sahabatnya itu sudah cengar-cengir bagai kuda tertawa. Tak lupa, Via juga meremas-remas bantal di pangkuannya seperti orang cacingan.
"Lo kenapa?" tanya Ify heran.
Via masih nyengir, membuat Ify bergidik ngeri. Ify geli sendiri kalau sudah melihat Via seperti ini. Untung saja, Via sangat jarang menampakkan wajah begini. Kalau tiap hari, sudah jelas Ify akan mengamplas wajah Via agar terlihat lebih enak dipandang.
"Spill dong, Fy! Pas lo di rumah Kak Rio kemarin itu loh!" pinta Via dengan nada lirihnya.
Ify tak habis pikir, hanya mau mengatakan itu saja, Via sampai harus nyengir bagaikan kuda betina haus cinta. Padahal apa susahnya buat ngomong? Tinggal bicara, tapi Via malah membuatnya lama.
"Awas lo sampai ketiduran! Bangun-bangun udah gue gantung lo di
