149 - Mimpi buruk.

2204 Kata

Arsa mengetuk pintu kamar Inez secara perlahan, tapi setelah beberapa menit menunggu, tak kunjung ada tanggapan dari dalam. Arsa memutuskan untuk membuka pintu kamar Inez, dan ternyata tidak ada siapapun di dalam kamar tersebut selain Inez yang saat ini sedang tertidur pulas. Arsa baru saja akan duduk di sofa ketika mendengar Inez bergumam tak jelas. Arsa menghampiri Inez, lalu menyibak tirai yang menutupi tempat tidur Inez. Saat itulah Arsa melihat Inez yang bergerak gelisah dalam tidurnya. Saat itu juga Arsa berpikir jika saat ini Inez sedang bermimpi, tapi sepertinya mimpi Inez bukanlah mimpi indah, karena mata Inez yang terpejam mengeluarkan air mata. Arsa terkejut, tak menyangka jika Inez akan menangis. "Enggak, itu enggak mungkin." Arsa baru saja mengulang kata-kata yang terus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN