"Dia adalah seorang wanita?" Jing Yi tampak tidak percaya dengan kenyataan menakutkan ini.
Si Zhui mengangguk, "Aku sudah mengkonfirmasi pada pihak perusahaan mengenai hal ini. Selain itu, nona Hu ini...dia, dia sudah tidak masuk untuk bekerja selama satu bulan terakhir. Tidak ada kabarnya."
"Apakah pihak perusahaan sudah mencari tahu alasannya?" Letnan Chen bertanya.
Si Zhui menggelengkan kepalanya ketika dia berkata, "Tidak, menurut informan dari perusahaan yang bersangkutan, dia adalah pegawai yang tidak terlalu kompeten. Dia sudah sering membolos, mengambil hari liburnya sebanyak yang dia mau dan meminta gaji di muka. Pihak perusahaan tidak mau repot-repot mengurusi pegawai seperti nona Hu."
Mendengar pernyataan dari Si Zhui ini, letnan Chen hanya bisa memikirkan satu kemungkinan. Kemungkinan yang tidak jauh lebih baik dari nasib yang menimpa beberapa gadis malang, baik yang bernasib tragis dan meregang nyawa, atau gadis yang hilang entah kemana.
Letnan Chen menopang kepalanya menggunakan kedua tangannya, matanya tertutup ketika dia berkata, "Konfirmasi perihal hilangnya seseorang ke pihak kepolisian terdekat yang ada di Changsa. nona Hu, wanita itu bukan penduduk Shanghai. Kemungkinan untuk dia hilang atau dibawa ke Shanghai oleh Hu Lixin kecil, tapi kita masih belum bisa memastikan hal ini."
"Baik. Aku akan segera mengkonfirmasi hal ini pada kantor kepolisian disana." Si Zhui melanjutkan, "Bagaimana dengan Hu Lixin, maksudku pria itu."
Cukup membingungkan memang, ada dua Hu Lixin. Yang satu adalah pria dan statusnya menjadi tersangka masih samar, sementara yang kedua adalah wanita asal Changsa yang ikut menghilang.
"Kita harus menemukannya. Dia tidak boleh pergi dari negara ini. Statusnya masih belum jelas kita masih membutuhkannya." Letnan Chen berpendapat, "Dia bisa saja terlibat penipuan, tapi untuk kasus besar yang sedang kita selidiki ini..., untuk bisa menetapkan Hu Lixin sebagai tersangka, bukti kita masih belum cukup."
"Baik letnan, aku akan berusaha melacaknya." Si Zhui segera pergi dari ruangan letnan Chen bersama dengan Jing Yi yang kemudian mengikutinya.
*_
Keesokan harinya...
Hari sudah sore, dan kantor polisi masih sangat sibuk. Hari ini laporan kejahatan terus berdatangan. Bukan laporan besar, hanya kasus pencurian, pencopetan, anjing masuk ke saluran air, ular masuk rumah, dan beberapa kasus kecilnya.
Jing Yi dan Si Zhui adalah dua pria muda yang telah memiliki pekerjaan tetap sebagai dua orang polisi muda. Gaji seorang polisi memang tidak sebesar gaji seorang manajer perusahaan swasta, tetapi keduanya benar-benar menikmati pekerjaan mereka. Hanya saja, sejak kasus bunuh diri mahasiswi bernama Chu Hua yang kemudian diikuti oleh rentetan peristiwa yang serupa tapi tak sama, baik Jing Yi maupun Si Zhui harus kehilangan banyak waktunya bahkan hanya untuk beristirahat.
"Aku ingin sekali minum es Americano dengan krim di atasnya." Jing Yi menatap langit sore.
Jing Yi dan Si Zhui tengah duduk di sebuah bangku yang ada di depan gedung. Keduanya tengah rehat sejenak sebelum akhirnya harus bertugas malam.
"Aku akan mentraktirmu nanti." Si Zhui menepuk pundak Jing Yi dan menghibur pemuda kekanak-kanakan itu.
"Starbucks Java Chip Frappuccino untuk dua pemuda yang sangat rajin bekerja!!"
Jing Yi, "…."
"Dokter Gu, Jin Ling, kalian datang kemari?" Si Zhui tersenyum cerah ketika dia melihat dokter Gu tiba-tiba datang dan menyodorkan sebuah cup minuman berisi minuman manis padanya.
"Terimakasih." Si Zhui buru-buru mengambil pemberian dokter Gu itu.
Jin Ling di lain sisi, walau dia selalu bertengkar dan tidak pernah tidak beradu mulut dengan Jing Yi, kali ini tampak bersahabat saat dia memberikan satu cup lainnya untuk Jing Yi.
"Terimakasih." Jing Yi sangat acuh tak acuh ketika dia mengambil minuman yang benar-benar ingin dia minum itu.
Melihat dari gaya berpakaian dari dua orang yang selalu berurusan dengan mayat itu, baik Jing Yi maupun Si Zhui bisa mengetahui bahwa dokter Gu dan Jin Ling tidak dalam urusan bisnis.
Keduanya memakai kacamata. Pria yang lebih muda, Jin Ling, memakai kacamata berlaber LV. Baju bermerek senada dengan warna coklat muda, topi dengan logo LV juga melekat dikepalanya yang penuh dengan rambut. Benar-benar kaya dan bermartabat!
Pria yang berstatus sebagai ahli forensik tidak banyak berubah. Jing Yi bisa melihat bahwa kemeja putih yang dipakai oleh dokter Gu itu hanya kemeja biasa (coret), lebih tepatnya itu kemeja yang nampak biasa tapi bermerek. Bahkan celana berwarna hitam yang dipakai dokter ceria itu juga tampak sangat mahal. Sepatu GC berwarna hitam dan kacamata hitam berlogo senada.
Kedua ahli forensik ini sudah mirip dengan selebriti tanah air, apakah gaji seorang ahli forensik sangat besar?
Dokter Gu segera membangunkan Jing Yi dari lamunannya, "Dimana bos kalian?"
"Ah?!" Jiwa Jing Yi yang berkeliling di kota fashion seluruh dunia akhirnya kembali.
Si Zhui, "Dia ada di dalam. Ayo, aku akan mengantar dokter Gu untuk menemuinya."
Melihat hiruk pikuk manusia yang keluar masuk kantor polisi, letnan Chen dari jendela ruangannya juga tengah berpikir di waktu yang bersamaan.
Ditemukannya sejumlah bukti di studio foto milik Li Huixin benar-benar sesuatu yang tidak biasa. Letnan Chen telah bergelut di bidang ini cukup lama, dia telah menjadi polisi sejak usianya masih sangat muda berkat keterampilannya. Jadi pengalamannya selama dia bertugas tidak bisa diragukan atau diremehkan lagi.
Foto-foto para wanita yang menghilang dan tewas ada disana, selain itu ada pula parfum-parfum beraroma Rosemary di sebuah lemari kaca yang ada di kamar gelap milik Li Huixin. Jika Li Huixin adalah orang yang dengan sengaja menyembunyikan barang-barang itu, lalu kenapa dia tidak menyembunyikannya di tempat yang lebih aman? Selain itu, Li Huixin ini bahkan dengan senang hati menunjukkan tempat tinggalnya.
"Dia benar-benar putus asa ketika dia membantah segala tuduhan yang dialamatkan padanya." Pikir letnan Chen.
"Selain itu, Hu Lixin yang mulanya bersikap sangat normal dan tampak sangat koperatif ketika dimintai keterangan, kini malah menunjukkan ekornya." Letnan Chen diam-diam berpikir.
"Xiao Yu!" Pintu ruangan letnan Chen tiba-tiba terbuka, senyuman cerah dokter Gu mengalahkan sinar matahari yang mewarnai langit senja.
Letnan Chen, "…."
"Letnan, ada dokter Gu. Dia sengaja mampir kemari." Si Zhui berkata, "Dia bahkan membelikan semua orang minuman."
"Jangan melebih-lebihkan, kau terdengar seperti seorang ibu yang tengah menjual anaknya. Ini hanya beberapa." Dokter Gu membuka kacamata mahalnya dan duduk di sofa.
Si Zhui segera meninggalkan kedua senior itu untuk berbicara berdua.
"Ini, aku memesankannya khusus untukmu." Dokter Gu meletakkan cup minuman di atas meja sembari berkata, "Starbucks Blonde Espresso Americano less sugar. Tidak ada gula, jadi kau bebas meminumnya."
Letnan Chen tersenyum, dia masih belum duduk dan terlihat membuka lacinya. Dia mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada dokter Gu, "Para juni-o-r memberikan ini padaku saat festival *Qixi. Aku tidak memakannya, aku sudah memberikan Si Zhui dan Jing Yi setumpuk, dan mereka menolaknya. Hanya tersisa satu, ambillah."
(*Chinese Valentine's Festival)
"Wah!" Dokter Gu membuka kotak coklat itu dan berkata, "Kau harus menerimanya, lagipula itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kau begitu populer dikalangan para polisi wanita kan?"
"Gu Wei." Letnan Chen tidak menjawab omong kosong dokter Gu. Sebaliknya, dia mengganti topik dan bertanya, "Kenapa kau tiba-tiba datang kemari?"
"Ah, aku hanya ingin mampir. Selain itu, aku ingin mentraktir kalian. Hubunganku dengan polisi disini benar-benar sudah seperti saudara ahahah. Direktur Wang juga adalah orang yang suka bergosip, dia dan aku cocok." Dokter Gu mengambil satu butir coklat dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Dia kemudian berkata, "Bagaimana, apakah ada perkembangan terbaru? Beruntung, sejauh ini tidak ada korban lagi, aku harap kondisi seperti terakhir kali tidak terjadi lagi."
Letnan Chen menceritakan segala keraguannya pada dokter Gu. Dia tidak berharap banyak, hanya saja dokter Gu memiliki sedikit keterampilan dalam ilmu psikologis, jadi mungkin saja dokter Gu bisa membantunya.
Dokter Gu, "Apa kau sudah menggunakan alat pendeteksi kebohongan?"
"Lie detector, kami baru saja akan menggunakannya di interogasi hari ini. Kondisi Li Huixin kemarin sempat drop dan pingsan." Letnan Chen mengambil cup berisi kopi less sugar pemberian dokter Gu.
Li Huixin akhirnya kembali menjalani proses interogasi setelah kondisinya cukup stabil. Pria yang dinyatakan sebagai tersangka kasus pencurian dan juga berkemungkinan akan menjadi tersangka kasus penculikan serta bunuh diri para gadis muda itu akan menjalani interogasi menggunakan lie detector.
Dokter Gu sudah seperti seorang keluarga bagi polisi yang bekerja di kantor kepolisian Shanghai. Dia telah bolak-balik dan beberapa kali terlibat dalam insiden penangkapan penjahat, hingga direktur Wang yang sangat mencintai tanaman hias itu juga mengenalnya.
Dokter Gu berada di ruang kontrol bersama dengan Si Zhui dan Jin Ling, sementara Jing Yi bersama dengan letnan Chen tengah mitro gasing Li Huixin di ruang interogasi.
"Percuma saja, kalian akan menginterogasi ku. Jawabanku akan tetap sama. Aku benar-benar tidak terlibat dalam kasus bunuh diri ataupun kasus hilangnya beberapa gadis muda yang kalian sebutkan itu." Kata Li Huixin.
Urat di lehernya kembali menonjol ketika dia berkata, "Aku hanya menyukai nona Zhao. Aku tidak tahu mengenai beberapa gadis yang hilang itu. Apa yang kalian katakan? Siapa namanya, Chun Hua, Dai Yu?Aku tidak mengerti dan aku tidak mengenal mereka semua. Perihal adanya foto mereka dan botol-botol parfum beraroma rosemary yang kalian dapatkan di kamar gelap milikku, itu sama sekali bukan aku."
Jing Yi, "Namanya Chu Hua dan Da Yu!"
Ucapan seorang penjahat tidak bisa dipercaya, oleh karena itu, letnan Chen tetap memutuskan untuk menggunakan lie detector pada Li Huixin. Pertanyaan pertama berhasil lewat, dua pertanyaan dia juga berhasil lewat, tetapi ketika pertanyaan mengenai nona Zhao, pemuda itu benar-benar berkata dengan jujur. Lie detector sama sekali tidak mendeteksi kebohongan atas semua ucapan yang dikatakan oleh Li Huixin.
Li Huixin tentu saja sangat bangga dengan perolehannya ini. Dia kemudian berkata, "Hmmph, aku sudah mengatakannya pada kalian. Tetapi kalian yang tidak mau mempercayai aku. Aku hanya dibingkai dan aku tidak melakukan kejahatan yang kaliam sebutkan. Aku bersedia menerima hukuman karena telah menjadi penguntit nona Zhao dan mencuri barang-barangnya, tetapi asal kalian tahu, aku benar-benar tidak melakukan kejahatan seperti penculikan ataupun...."
(Dibingkai maksudnya dijebak/difitnah)
Li Huixin tiba-tiba berhenti dari ucapannya. Dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Isi otaknya seolah-olah tengah memproses beberapa kenangan yang telah berlalu.
Satu menit kemudian dia berkata, "Kalian tidak menemukan apa-apa saat menggeladah sudio foto milikku, kamar gelap yang ada di rukoku dan kalian tidak mendapatkan bukti apapun. Apakah kalian sudah memeriksa rekaman CCTV?"
"Kami sudah memeriksa CCTV yang ada di studio fotomu dan kami tidak menemukan hal-hal yang aneh kecuali para pelanggan yang keluar masuk untuk difoto. Hanya itu saja." Kata letnan Chen menjawab ucapan Li Huixin.
"Aku akan mengatakan sesuatu. Aku memang akan dipenjara karena hal ini, tetapi setidaknya hukumanku tidak akan lebih berat daripada tuduhan penculikan serta teror pada gadis-gadis muda." Li Huixin mengehela napas panjang sebelum berkata, "Kalian dengarkan aku baik-baik."
"Apa yang ingin dia katakan?" Kata dokter Gu dari ruang pemantau.
"Berhentilah bertele-tele, katakan apa yang ingin kau katakan selagi kau tidak dijatuhi vonis hakim." Jing Yi sepertinya sudah tidak sabaran ketika tangannya sibuk mengetik ini dan itu.
"Kalian memeriksa kamar gelap yang ada di studio fotoku. Aku yakin kalian juga memeriksa kamar mandi, tapi kalian tidak memeriksa ventilasi udara yang ada di atas atap kamar mandi. Ventilasi udara itu terhubung ke luar, jadi aku bisa keluar dan masuk ruko ku tanpa terdeteksi CCTV." Li Huixin mengerutkan keningnya, "Karena aku masuk melalui jalan rahasia itu, dan di situ pula aku menyembunyikan kamera CCTV. Ya, ada kamera tersembunyi di ventilasi udara itu yang akan merekam siapapun yang masuk ke dalam kamar mandi."
Jing Yi,"!!!!"
Letnan Chen, "...."
Li Huixin menggaruk tengkuknya, "Maaf karena aku tidak mengatakan hal ini pada kalian sebelumnya."
Jing Yi benar-benar terlihat kesal dan ingin menghajar laki-laki yang tengah berbicara itu. Dia berkata, "Manusia normal mana yang menyimpan CCTV di kamar mandi kecuali dia adalah orang yang m-e-s-u-m?Kau sudah gila!"
"Di bagain mana kau menyimpannya?" Tanya letnan Chen.
Li Huixin, "Di dalam kap lampu. Ada kamera CCTV di sana, itu tidak akan terdeteksi karena tertutup oleh kap lampu canggih. Kalian bisa mengambilnya sendiri."
Maka pergilah Jing Yi dan Si Zhui ke studio foto milik Li Huixin itu. Mereka bersusah payah mengambil kamera CCTV kecil yang disembunyikan oleh seorang m***m seperti Li Huixin di dalam kamar mandinya.
Begitu dua juni-o-r andalan letnan Chen itu berhasil mendapatkan kamera CCTV, mereka langsung membawanya ke kantor polisi untuk dilihat. Karena kamera CCTV ini diambil dari dalam kamar mandi, maka mereka harus benar-benar berhati-hati!
Letnan Chen hanya memperhatikan dari kejauhan dan diam, dia membiarkan kedua juni-o-rnya untuk melihat rekaman CCTV yang sepertinya isinya akan sangat memalukan.
Tidak ada masalah bagi seorang Jing Yi yang notabenenya adalah seorang yang culas, tetapi Si Zhui adalah pria baik-baik, jadi dia terlihat ragu-ragu ketika dia melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan gambar-gambar tidak senonoh. Beruntung dokter Gu telah kembali, jika tidak, dia pasti akan menonton rekaman di sini bersama dengan Jing Yi dan juga Jin Ling!
Beberapa menit kemudian, apa yang mereka cari mereka dapatkan. Selain Li Huixin yang keluar dari ventilasi udara, ada laki-laki misterius yang memakai topi keluar dari ventilasi udara. Hal itu terjadi saat ruko sedang tidak berpenghuni, tepatnya saat Li Huixin telah ditangkap!
"Kami berhasil menemukannya letnan!" Kata Jing Yi dan Si Zhui bersamaan.
Letnan Chen berjalan mendekat. Dia melihat video rekaman CCTV yang di pause oleh Jing Yi. Laki-laki yang berada di dalam video rekaman CCTV itu tampak menggunakan topi dan menutupi topinya dengan tudung jaket, hanya memperlihatkan tubuhnya tanpa sehelai rambut pun. Akan sangat sulit untuk mengetahui siapa pria yang ada di dalam rekaman CCTV itu.
Tapi pandangan dan tatapan letnan Chen begitu tajam sama seperti elang. Dia berkata, "Perbesar rekamannya, arahkan ke tangan orang itu."
Jing Yi segera melakukan zoom in sesuai perintah letnan Chen.
"Ada bekas luka di pergelangan tangan laki-laki itu. Dia adalah Hu Lixin!" Ujar letnan Chen.