Case Development XXIII: Deoxyribonucleic Acid or DNA

1667 Kata
Kejadian saat ini bukanlah sebuah Dejavu. Letnan Chen sudah pernah mengalaminya sebelumnya. Ya, dia pernah membuka guci berisi abu orang mati dan mengambil sesuatu yang ada di dalamnya. Jika saat itu guci yang dia buka adalah guci berisi abu milik orang tua Song Manchu, kali ini guci yang menjadi targetnya adalah guci tempat dimana abu nyonya Song, Bai Qinyang, berada. Guci di rumah persemayaman itu disimpan di sebuah tempat khusus yang menyerupai kabinet yang memiliki beberapa kotak persegi seperti sebuah loker yang biasa ada di tempat kerja atau di sekolah. Tidak ada banyak benda yang ada di dalam loker kaca tempat guci berisi abu nyonya Song itu berada. Hanya ada satu foto yang terpanjang di samping guci berwarna putih dengan tulisan mandarin kuno. Itu adalah foto nyonya Song dan putrinya, Song Qiaotong. Letnan Chen dengan hati-hati mengambil guci berwarna putih itu sebelum akhirnya membukanya. Abu yang mengeluarkan bau aneh khas abu kremasi keembali tercium. Letnan Chen memasukkan tangannya yang telah memakai sarung tangan ke dalam guci. Dia tampak mengaduk isi di dalam guci itu secara hati-hati, sebelum akhirnya tatapannya berhenti di wajah dokter Gu. Dokter Gu tampak terkejut, "Apakah kau menemukan sesuatu?" Letnan Chen tidak menjawab tetapi dia menganggukkan kepalanya. Tangannya kemudian keluar dari guci abu dengan sebuah pulpen berwarna hitam. "Pulpen? Untuk apa dia menyimpan benda itu di dalam kota abu?" Tuan muda kaya raya, Jin Ling, tidak sengaja membuat dirinya terlihat bodoh ketika kata-kata itu keluar dari mulutnya. Jing Yi si manusia modern tentu saja tidak akan melewatkan kelalaian Jin Ling. Dia menjawab dengan angkuh, "Bukan pulpen, tetap itu adalah flashdisk yang menyerupai pulpen. Apakah kau tidak tahu?" "Tentu saja aku tahu!" Urat biru dan hijau mulai terlihat di dahi putih Jin Ling ketika dia secara blak-blakan membalas ucapan Jing Yi. "Kita harus membawa ini dan memeriksa nya." Kata letnan Chen. "Tunggu sebentar, aku rasa aku tidak bisa meninggalkan tempat ini." Kata dokter Gu secara tiba-tiba, "Aku percaya dan selalu meyakini kata-kata yang mengatakan bahwa kejahatan akan selalu meninggalkan jejak. Sekecil apapun jejak itu, maka itu adalah kesempatan kita. Aku masih merasa bahwa ada sesuatu di tempat ini." "Apa yang ingin dokter cari? Bukankah dokter sudah memeriksanya tadi?" Tanya Si Zhui. Dokter Gu tersenyum ketika dia mendengar suara Si Zhui yang benar-benar enak didengar. Dia masih memakai sarung tangan, jadi tidak bisa menepuk pundak orang sembarangan. Dokter Gu hanya berkata, "Aku akan mencari sebentar lagi. Kalian pergilah untuk memeriksa dan melakukan tugas kalian." Letnan Chen menyetujui ucapan dokter Gu itu dan pergi bersama dua juni-o-rnya dari rumah persemayaman. Sementara dokter Gu, Jin Ling dan juga Fu Pei masih tinggal di sana untuk memeriksa sesuatu. "Aku akan menganggap pertanyaanku ini sebagai ujian untuk kalian. Bukankah untuk menjadi seorang dokter forensik yang ahli, kalian membutuhkan nilai yang bagus dan juga daya pikir sama sepertiku?" Memamerkan keahliannya di depan kedua juni-o-rnya, hanya membuat salah satu juni-o-rnya itu ingin muntah. Jin Ling tentu saja tidak bisa menerima hal ini, dia berkata, "Katakan apa pertanyaan dokter. Aku pasti bisa menjawabnya." "Menurut kalian, apa saja yang bisa digunakan untuk menghilangkan jejak di sini? Orang itu mungkin menggunakan sarung tangan untuk membuka kabinet ini." Dokter Gu menunjuk kabinet berbentuk kotak yang terbuat dari kaca tempat guci abu disimpan, "Orang itu pasti sangat berhati-hati. Tetapi walaupun kau menggunakan sarung tangan, dia pasti masih akan berusaha menghilangkan jejak lainnya. Contohnya alas kaki kita, akan selalu ada jejak. Pertanyaannya, apa yang dia gunakan untuk membersihkan TKP hingga menjadi sangat bersih seperti ini?" Dua juni-o-r dokter Gu menggangguk. Mereka bahkan melupakan pertanyaan yang di ajukan oleh dokter Gu. Alih-alih menjawab dengan ujaran, keduanya dengan sigap membuka tas berisi peralatan yang biasa mereka gunakan untuk mencari jejak kaki. "Kalian memang cerdas." Dokter Gu sangat bangga, "Kita harus menemukan footprint dan sesuatu yang digunakan oleh orang itu untuk membersihkan TKP." Dibutuhkan bahan kimia yang disebut dengan amido black atau bisa juga menggunakan elektrostatik detector untuk memindai jejak kaki yang ada di sebuah TKP. Footprint atau jejak kaki ini bisa dianalisis dengan beberapa pertimbangan khusus seperti besarnya ukuran kaki untuk bisa membandingkannya dengan jejak kaki terduga. Namun karena pergi dengan terburu-buru, detektor canggih yang lebih mudah untuk digunakan itu terlupakan. Ya, Jin Ling dan Fu Pei tidak membawa detektor canggih itu. Dan sebagai gantinya mereka harus bekerja keras menggunakan amido black. "Tidak perlu mencari tempat terlalu jauh, cukup berdiri dan memposisikan diri di depan kotak kaca tempat guci nyonya Song " Kata dokter Gu. Dengan cekatan, Si Zhui menaburkan amido black diatas lantai dan ketika Fu Pei mematikan lampu, cahaya khusus yang memang diperlukan untuk memindai jejak kaki akhirnya dinyalakan. Dan bertanya terkejutnya Jin Ling ketika dia mendapatkan apa yang dia cari. Jin Ling berkata, "Penjahat itu benar-benar bodoh." Fu Pei, "..." "Nak, jangan mengumpat di tempat-tempat seperti ini." Dokter Gu memandangi guci abu nyonya Song, "Maafkan kami nyonya. Beristirahatlah dengan tenang." Jin Ling, "....." Dokter Gu berjalan dan mendekat untuk melihat jejak kaki itu, sementara Fu Pei memotret jejak kaki. Dokter Gu berkata, "Ini tidak begitu jelas, lihatlah ada bekas di sini dan bekas ini benar-benar sangat rapi. Menurut kalian apa yang dia gunakan untuk menghilangkan separuh bekas jejak kakinya? Dia memang cerdas tetapi dia tidak teliti." Fu Pei berkata, "Ini sepertinya bekas lakban atau selotip." "Binggo! Kau benar. Dia menggunakan lakban atau selotip. Tugas kita selanjutnya adalah mencari selotip atau lakban itu. Kemungkinan untuk pelaku meninggalkan benda itu memang kecil, tapi itu tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan menemukan hal kecil itu." Dokter Gu mulai mencari di sudut-sudut kecil sementara Fu Pei mencari di tempat sampah dan Jin Ling mencari di sela-sela kabinet. Dokter Gu, Jin Ling, dan Fu Pei telah berada di rumah persemayaman itu kurang lebih 1 jam atau bisa dikatakan satu setengah jam semenjak letnan Chen pergi. Penjaga dan petugas yang bekerja di rumah persemayaman itu tampak tidak nyaman. Ketika tiga orang dari Badan Forensik itu masih berada di sana, tetapi mereka tidak berani menegur karena mereka sedang melakukan tugas. Sementara dokter Gu mencari, dia juga sedang memikirkan sesuatu. Sesuatu itu bukanlah sesuatu yang cukup penting, tetapi jika tidak dipikirkan maka itu akan membuat dirinya stres. Itu adalah perihal makanan. Dokter Gu memikirkan makanan apa yang akan ia makan nanti malam. Dia benar-benar ingin memakan bacon asam manis yang baru saja membuka cabangnya di Shanghai. Restoran itu selalu dikunjungi oleh dokter Gu ketika dia berada di Beijing, dan ketika dia mendengar bahwa restoran itu membuka cabang di Shanghai, dia benar-benar excited untuk pergi ke sana. Senyuman licik muncul di wajah tampan dokter Gu, tetapi lamunan tentang beacon asam manis itu langsung buyar ketika suara j-u-niornya menggelegar di seluruh ruangan. Mungkin hampir membangkitkan arwah orang-orang yang berada di sana. "Dokter aku mendapatkannya." Suara keras Jin Ling segera membangunkan dokter Gu dari pemikirannya. "Aku mendapatkannya! Aku mendapatkan potongan selotip." Jin Ling memamerkan sepotong selotip kecil yang dia dapatkan di sudut kabinet. Bukti itu segera dimasukkan ke dalam kantong bukti. Begitu mendapatkan apa yang mereka cari, dokter Gu, Jin Ling dan Fu Pei, akhirnya pergi meninggalkan rumah persemayaman dan kangsung pergi ke Badan Forensik Shanghai. Dokter Gu akan menguji DNA yang ada di selotip itu. Jika sang pelaku menggunakan gunting atau alat semacamnya untuk memotong selotip, maka mustahil akan ditemukan DNA. Tetapi tidak demikian, selotip itu terpotong secara sembarangan dan tidak rapi. Menunjukkan bahwa sang pelaku menggunakan giginya untuk memotong selotip tersebut. Uji DNA dilakukan untuk mencari persamaan mereka juga membutuhkan sample terduga pelaku yang sedang menjadi kecurigaan, itu adalah Song Manchu. "Kita membutuhkan sample saliva nya untuk diuji bersama dengan barang bukti yang kita dapatkan ini. Kita harus segera memberi tahu Letnan Chen." Kata dokter Gu. (Saliva: Air Liur) *_ Berkat bukti yang ditemukan oleh letnan Chen di dalam guci abu nyonya Song, surat penangkapan untuk menangkap Song Manchu akhirnya berhasil dikeluarkan. Ketiganya tidak membuang-buang waktu lagi untuk segera pergi menangkap Song Manchu. Tetapi bahkan setelah bos besar Song Group itu ditangkap, dia masih enggan mengakui kejahatannya dan tidak mau mengatakan apa-apa. Pengacara Song Manchu berkata, "Data-data yang letnan temukan dan perincian yang telah kalian kumpulkan itu tidak bisa dikatakan sebagai bukti yang konkrit dan valid. Itu bahkan tidak bisa diakui karena kurangnya kredibilitas. Kalian bisa saja memasukkan ataupun ada seseorang yang memalsukan hal tersebut. Jadi itu tidak bisa dianggap sebagai bukti untuk menangkap klien kami." Letnan Chen masih diam. Sebelumnya, dia telah menerima telepon dari dokter Gu. Dokter Gu memintanya untuk mendapatkan sample DNA Song Manchu untuk uji tes DNA. Letnan Chen masih tenggelam dalam pemikirannya. Dia memikirkan cara agar bisa mendapatkan sample itu hari ini juga. Karena jika dia terlalu lama, maka Song Manchu akan segera dibebaskan karena tidak cukupnya bukti untuk menahannya. Jadi letnan Chen harus mendapatkan apa yang ia harus dapatkan itu dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Pintu ruang interogasi tiba-tiba terbuka. Itu adalah Jing Yi yang datang entah darimana, membuat wajah letnan Chen terlihat kebingungan. Jing Yi bahkan belum mengatakan maksudnya masuk ke dalam ruang interogasi, tetapi dia sudah terlebih dahulu penyemprotan parfum ke sana dan ke mari dan membuat aroma di ruangan tiba-tiba berubah menjadi wangi karamel. Letnan Chen, "....." "Apa yang kau lakukan?" Kata Song Manchu secara tiba-tiba Jing Yi berkata, "Maafkan aku, aku hanya merasa bau di ruangan ini cukup tidak enak. Jadi aku menyemprotkan sedikit parfum untuk membuat wanginya berubah." Song Manchu tiba-tiba terbatuk. Dia batuk terus menerus. Dan saat itulah letnan Chen memiliki pemikiran untuk memberikannya air minum. Letnan Chen mengambil botol yang ada di kabinet di ruang interogasi lalu memberikannya pada Song Manchu. Saat itu juga letnan Chen menyadari bahwa adik sepupunya itu tengah berakting untuk membuatku Song Manchu menyerahkan sample yang mereka butuhkan secara sukarela. "Minumlah. Aku rasa Presdir Song membutuhkan ini." Kata letnan Chen. Song Manchu terburu-buru membuka tutup botol air mineral itu dan segera meneguk separuh dari isi botol air itu. Begitu dia meletakkan botol air mineral di atas meja, Jing Yi segera mengambilnya. Dia memegang badan botol itu dan berkata, "Terima kasih atas kerjasama Presdir." Pemuda itu keluar bahkan sebelum Song Manchu sempat bereaksi. "Kami membutuhkan sample DNA itu untuk memastikan sesuatu." Kata letnan Chen pada Song Manchu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN