Mike masih mematung dengan telinga berdenging setelah suara tembakan terdengar. Jiwa yang bersembunyi di raga Mike seperti pergi begitu saja meninggalkan sang tuan. Sedangkan beberapa orang masuk dengan langkah kasar, menghampiri satu orang yang sama. “Mike?” Tubuh yang tak se-atletis dulu terkejut saat tepukan ringan menyapa pundak, melihat ke arah kiri di mana pemilik tangan berada. “Ikut ke rumah sakit nggak?” tanyanya. “She … died?” tanya Mike dengan terbata-bata. “Nggak. Tapi, dia pingsan. Kalau lo mau, bisa ikut ke rumah sakit sekarang, atau nyusul nanti. Gue pergi dulu.” Mike tak melihat jelas bagaimana timah panas itu bisa tak menembus perut Mia di saat dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana moncong revolver berada tepat di atas dress hitam wanita itu, menempel t

