Suara napas yang tersengal-sengal mengisi ruangan yang didominasi warna lampu merah juga beberapa furniture berwarna hitam. Atmosfer panas dan sen.sual terasa dengan jelas bahkan saat baru pertama kali masuk.
Mia yang berjalan bersama Alex pun merasakan bulu-bulu halus di tubuhnya berdiri, kedua bola matanya juga mulai menilik setiap sisi dinding yang dihiasi barang-barang yang kental dengan kegiatan se.ksual. Beberapa di antaranya tidak asing untuk Mia karena Willy memilikinya.
Mia akhirnya sampai di ranjang yang mengikat kedua kaki dan tangan Sinta, membuat wanita itu terlentang membentuk huruf X. Tangan Mia gemetar saat mencoba menyentuh pundak Sinta. Namun, Sinta yang sangat-sangat sensitive, mendesah pelan karena sentuhan halus Mia.
“Ini aku, Ma,” ucap Mia dengan pelan.
Keadaan
