Matahari belul terbir seutuhnya. Langit di luar jendela juga masih terlihat gelap. Namun Nadine sudah bangun dan bersiap dengan pakaian olahraganya. Entah apa yang merasuki gadis itu. Minggu pagi ini Nadine memutuskan untuk melakukan olah raga. Padahal biasanya di hari minggu Nadine akan menghabiskan waktunya sampai siang di tempat tidur. “Kamu mau ke mana pagi-pagi begini?” tanya Hanin sambil mengucek-ucek matanya. “Aku mau sepedaan,” jawab Nadine seraya mengencangkan ikatan tali sepatunya. Hanin pun menguap lebar dan melirik jam dinding yang baru menunjukkan pukul 05.15. “Bukannya ini masih terlalu pagi?” Nadine hanya tersenyum. “Kamu mau ikut nggak?” Hanin cepat-cepat menarik selimutnya kembali. “Aku mau mimpi agak satu episode lagi,” jawabnya. “Kalau begitu aku pergi dulu, ya.