Akhir Bagi Awan

1059 Kata

Awan memasang topinya, lalu menutupinya lagi dengan tudung jaket, kemudian juga memakai masker untuk menutupi wajahnya. Dia menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Awan melangkah pelan ke ruang tamu yang gelap. Dia sengaja tidak menyalakan lampu di ruangan itu. Awan menghela napas sejenak, kemudian kembali mengintip dari balik kaca jendela rumahnya. “Sial...!” Awan melepas tudung jaketnya dengan gusar. “Sebenernya mau dia apa, sih?” Dia pikir Hanin sudah berhenti memata-matainya, namun ternyata gadis itu masih berpatroli di depan sana. Awan semakin kesal saat Hanin mulai memakai teropong yang sedari sore tadi digenggamnya. Awan menggeleng pelan, kemudian menghempaskan tubuhnya di sofa dengan tersenyum getir. Tatapannya kini beralih pada rumah yang sepi. Benar-bena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN