Dua Hama Pengganggu

1200 Kata

Hanin menatap kepulangan Awan dari rumah sakit melalui kaca jendela rumahnya. Untungnya luka sayatan itu tidak berakibat fatal. Awan pun sudah mendapatkan pengobatan dan juga konseling dari psikolog. Selama di rumah sakit Hanin tidak bisa bertemu dengannya sama sekali. Karena Awan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Selama dua hari di rumah sakit, Hanin hanya bisa melihat Awan dengan mengintip secara diam-diam dari kaca jendela kamarnya. Hanin menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas. Terlihat seorang pemuda yang membantu Awan turun dari taksi itu. Hanin meEjap heran ketika melihat wajah itu. “E-Eja? Syukurlah ada Eja. Semoga dia nggak ninggalin Awan sendirian,” ucap Hanin seraya menghela napas lega. “Kamu lagi ngapain, Nin?” sergah Nadine “Eh, aku lagi lihatin Awan,” jawab H

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN