Aktivitas bersekolah membuat Hanin dan Nadine merasa lebih baik lagi. Hiruk pikuk suasana kelas, berbincang dengan teman-teman, membuat senyum di wajah keduanya kembali merekah. Semua anak-anak kelas terlihat berhati-hati saat berbicara dengan mereka. Semua orang terkesan sedang menjaga perasaan mereka berdua saat ini. Kalimat penyemangat dan penghibur silih berganti terlontar. Hal itu tentu saja membuat Nadine dan Hanin merasa senang. Tapi, diam-diam Nadine mengkhawatirkan tentang mamanya. Dia masih cemas jika nanti sang mama kembali datang untuk menjemputnya. Nadine kini sedang duduk di tribun halaman sekolah sambil menyeruput minuman botolnya. Matanya menatap kosong ke arah lapangan yang dipenuhi para siswa yang sedang bermain bola kaki. “Hei... kok malah bengong,” sergah Hanin. Na