• LIMA PULUH SATU •

1101 Kata

Star High School, New York. Sudah sejak 30 menit yang lalu Zach duduk di salah satu meja kafetaria asrama, menunggu Nathaniel berhenti menatap sinis ke arah permukaan gelas tinggi di atas meja. Pinggiran gelas sudah dipenuhi embun dari es batu yang mencair, tetapi detektif yang bekerja di bawah departemen kepolisian kota New York itu sama sekali tak bergeming. Zach tahu bahwa Nathaniel sedang marah padanya. Entah alasan yang mana, tetapi Zach yakin bahwa semua alasan itu akan berakhir dengan Isabella. Sehingga pria bertubuh tegap itu hanya bisa menutup mulutnya, menunggu dan membiarkan Nathaniel bersikap aneh. Ya, tentu saja aneh. Alih-alih meneguk habis kopi dingin miliknya atau mengajak Zach untuk pergi ke pub bersama, Nathaniel lebih memilih untuk menatap segelas penuh minuman milikn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN