Sekembalinya dari perjalanannya, Rania melihat lebih banyak bunga di dalam kamarnya. Indah dan cantik sekali, tetapi karena sekarang Ia sudah tahu siapa pengirimnya, hal ini malah jadi membuatnya kesal sekaligus sedih. Dia benar-benar berpikir bagaimana caranya agar Dirga bisa membiarkannya sendiri. Apalagi besok Rania juga masih punya rencana lain. Ia lalu teringat bahwa Dirga bilang, sudah memesan kamar di sampingnya. Ia mencoba menajamkan telinga tetapi sama sekali tidak mendengar suara apa pun dari kamar sebelah. Kepalanya berpikir dan berpikir bagaimana carana kabur dari Dirga. Pindah hotel saja sekarang? Pindah kota? Tetapi keinginan benaknya untuk kabur tak sekeras keinginan tubuhnya yang lelah untuk tidur. Akhirnya mau tak mau Rania memilih tetap tinggal di sana dan memikirkan mas