“Kamu!!? Sedang apa kamu di sini!?” Rania tak bisa menahan diri dan terpekik mendapati entah dari mana tiba-tiba saja teman masa keci kekasihnya itu tiba-tiba ada di sini, di antara mereka. Pertanyaannya terlontar hampir bersamaan dengan pertanyaan Dirga yang dilontarkan dengan nada lebih datar. “Sedang apa kamu di sini!?” lelaki itu bertanya. Dengan santai Sinta menoleh ke kanan dan ke kiri bergantian mengamati wajah Dirga dan Rania bergantian. “Berkencan!” Sinta menukas singkat, sembar mengendikkan bahu. “Berkencaaan!?” seru Rania, membelalakkan matanya tidak rela. “Dengan Dirgaku,” sambung Sinta, sembari berusaha menyandarkan kepalanya ke bahu Dirga. Lelaki itu tak sempat menghindar, tetapi Rania berreaksi lebih cepat. “Hei!” seru Rania, menarik lengan Sinta agar tak lagi menempel

