Bab 72

1701 Kata

Bagas terlihat berdiri depan sebuah jendela kaca besar yang menampilkan pemandangan kota Jakarta dari lantai lima belas. Saat ini dirinya berada di apartemen miliknya, yang selama ini ia gunakan untuk mampir beristirahat jika seharian sibuk bekerja. Di tangannya saat ini Bagas memegang sebuah gelas berisi minuman alkohol yang ia gunakan untuk menenangkan dirinya dari pikiran yang menumpuk dalam kepalanya. Bagas mengeluarkan sebuah kalung dari saku celananya. Kalung tersebut adalah kalung yang berliontinkan cincin pernikahannya dengan Arum yang merupakan cincin peninggalan neneknya. "Nggak ada yang boleh memiliki ini selain kamu Arum. Ini bukan cuma keinginanku, tapi keinginan Kakek dan juga Bobi," gumam Bagas sambil tersenyum getir menatap benda di tangannya itu. Bagas kembali memi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN