Bagas berjalan keluar dari ruangan Papanya bersama dengan Gerald yang masih setia mengikuti di belakangnya saat ini. Sampai di dalam lift pun Gerald sama sekali tidak bersuara dan hanya menatap lekat pada Bagas. Tentu saja Bagas menyadari tatapan sepupunya ini. "Lo sebenernya kenapa sih?" Tanya Bagas dengan nada kesal sambil menatap jengah pada sepupunya itu. Gerald memberikan gelengan lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tidak perlu melihat Bagas. "Nggak jelas," gumam Bagas yang kemudian kembali mengabaikan Gerald di sampingnya. "Lo beneran udah yakin sama keputusan Lo itu?" Tanya Gerald tanpa menatap Bagas sama sekali. Bagas memberikan anggukan sambil tersenyum tipis. "Itu mau Arum. Menurut dia nggak ada yang lebih berharga dibandingkan Leo sekarang dan setelah gue