Sona langsung tersenyum begitu mendengar suara bel. Ia yang baru saja mau membuka tas laptopnya, segera meletakkan tasnya itu di tempat semula yakni meja sudut ruangan. Dengan penuh semangat, ia langsung berjalan ke arah pintu untuk membukanya.
“Kenapa balik la….” Sona menghentikan kalimatnya begitu menyadari yang datang bukanlah Alin. Padahal ia mengira Alin balik lagi. “Vera, kenapa lo ke sini?” Pria itu mengubah pertanyaannya.
Wanita bernama Vera itu mengernyit. “Kenapa balik lagi? Jadi maksud lo … ada yang ke sini sebelum gue datang? Tapi siapa?”
“Bukan urusan lo,” jawab Sona seraya memutar tubuhnya, membiarkan Vera masuk.
Vera kemudian masuk. “Siapa? Mencurigakan banget. Apa dia orang yang sama dengan yang lo bawa ke pantai?”
Tentu saja Sona tidak merasa heran kalau Vera tahu ten
