Pagi hari, setelah mandi dan siap-siap berangkat ke cabang Geniooo untuk melakukan seminar dan pelatihan, Alin memeriksa ponselnya, hanya ada notifikasi pesan dari Rio dan Nino. Ah, dua pria itu benar-benar tidak pernah absen mengiriminya pesan setiap pagi. Sona? Jangan ditanya, pria itu sangat jarang mengiriminya pesan. Bagi Alin, Sona sudah seperti hantu yang sering tiba-tiba muncul kapan saja dan di mana saja, juga terkadang mendadak menghilang. Mengingat tentang Sona, Alin jadi teringat kejadian semalam. Sebelum dirinya kembali ke kamar, ia berpapasan dengan wanita seksi yang kemudian dipersilakan masuk oleh Sona. Sial, kenapa Alin jadi kepikiran hal yang seharusnya tidak dipikirkannya? Alin seharusnya sadar kalau hubungannya dengan Sona berawal dari paksa-memaksa sehingga tidak seh