"Maaf ya Non, tapi tenang aja ... saya bisa akali. Biasanya dalam waktu dua puluh menit bisa jalan lagi." "Astaga, aku bisa telat, Pak." "Saya minta maaf banget ya, Non. Saya tidak bermaksud bikin Non kecewa. Non ada teman yang bisa jemput ke sini? Kalau ada, saran saya suruh datang aja ke sini buat jemput Non." "Loh, katanya bisa dua puluh menitan, Pak? Saya tunggu nggak apa-apa, Pak. Saya udah pasrah kalau misalnya telat." Alin berkata jujur. Ia sudah pasrah jika sampai terlambat, yang penting ia tiba dengan selamat di Geniooo. Bagaimana tidak, saat melihat ke luar jendela, yang dilihatnya hanyalah semak-semak, perkebunan, bahkan Alin ingat sudah melewati jurang. Hal yang lebih menyedihkan, ia sangat jarang melihat kendaraan lain yang melintas. "Maaf Non, takut nggak keburu. Soalnya