Fika sebenarnya bimbang, hatinya ingin terus berada di hotel ini untuk menunggu Alin, tapi atasannya sudah memberi perintah sebelum mereka meninggalkan seminar bahwa harus segera mengemasi barang-barang dan mereka akan pulang secepatnya. Bagaimana ini? Sementara Alin belum diketahui keberadaannya. Namun, Fika juga tidak mungkin tetap di sini karena ia harus ikut pulang. Saat Fika ke lobi, sudah ada seorang wanita sekaligus atasannya yang ditugaskan untuk mengantar para pemagang pulang. Di sana juga sudah ada Ira dan Amelia yang duduk menunduk, wajah mereka pun memerah. Jelas sekali raut kesedihan terlihat dari ekspresi mereka. Lagian mereka seharusnya bukan sekadar sedih, melainkan malu juga. “Kenapa sendirian? Mana Alinda?” Atasan itu bertanya pada Fika. Hal itu membuat bukan hanya Fi