Suasana di ruang tamu tampak tegang. Alin seolah sedang menjadi terdakwa dalam persidangan. Alin tahu Rio marah, tapi ia merasa suasana seperti ini sudah biasa. Alin yakin dirinya bisa melewati ini. Meski tidak bisa dimungkiri, jantungnya berdetak sangat cepat sekarang. Kalau boleh jujur, Alin sebenarnya masih merasa heran. Tumben sekali Rio ada di rumah di jam segini. Oke, Alin tahu akan ada masanya Rio libur. Hanya saja, tidak biasanya Rio begini. "Jadi ini yang kamu lakukan saat Mas sama Mbak nggak di rumah? Pergi seenaknya aja sama laki-laki." "Maaf, Mas. Aku tahu aku salah." Ini adalah jawaban wajib jika tidak ingin masalahnya menjadi panjang. Jawaban andalan yang sudah menjadi template dan tertanam dalam pikiran Alin. Jawaban permulaan. "Udah tahu salah, malah dilakuin. Kamu tahu