Maura tak menyangka, dia akan bisa duduk berhadapan dengan nyonya Ranuwijaya mendesain baju untuk digunakan pada wisuda Andre. Seseorang yang pernah membuat Maura berharap akan cinta yang sejati. Seandainya saja Maura boleh bermimpi. Ah, Maura menepis sendiri semua bayangan itu. Perempuan ini jelas bukan perempuan biasa. Ada kekuatan di balik kelembutannya. Dimanapun berada, nyonya Ranuwijaya selalu bisa terlihat berkelas dan menjadi pusat perhatian meski dengan pakaian yang sederhana sekalipun. Sementara perempuan muda yang diperkenalkan sebagai menantunya itu, memiliki aura ibu peri dengan kesahajaannya. Seperti inikah perempuan-perempuan keluarga Ranuwijaya? Jauh dari kesan glamor dan angkuh. Sebaliknya kesan elegan dan berkelas itu begitu mendominasi. Maura menyempurnakan coretannya