Daffa tersenyum lebar melihat adik perempuan satu-satunya menuruni tangga dengan penampilan yang nyaris sempurna. Gaunnya tampak sederhana, tapi melekat sempurna di tubuh Maura, membuatnya terlihat elegant. Dengan cutting flowy hingga di bawah lututnya dan beberapa manik berderet menghias salah satu sisi depan pinggangnya, lekuk tubuh Maura jadi lebih terbentuk seperti pahatan seni tingkat tinggi. “Cantik,” puji Daffa membuat Maura tersenyum. “Aku deg-degan, Kak.” Daffa terkekeh. “Kamu kan sudah dapet restu semuanya. Banyak-banyak berdoa semoga dimudahkan semua prosesnya.” “Sudah siap?” Tuan Pahlevi keluar dengan setelannya, membuatnya terlihat gagah. “Ayo,” Nicholas turun dengan wajah yang segar. “Anthony dan Tante Indi langsung ke sana,” Daffa mengajak Maura melangkah bersamanya.