Maura membuka kembali buku sketsanya. Ada satu desain yang sampai sekarang belum ia eksekusi. Gambar yang dibuatnya dulu saat ia duduk di taman sendirian menunggu kakaknya yang tengah berkeliling mencari objek foto. “Maura,” Daffa membuka pintu kamar adiknya setelah beberapa kali mengetuknya. “Ya, Kak.” “Liatin apa?” Daffa mengintip buku sketsa yang tengah dipegang Maura. “Cuma sketsa desain aja.” “Bagus kok. Bakal cantik pasti dipakai kamu nanti.” Maura tersenyum tipis. Ada kekhawatiran tak kentara di sepasang mata indahnya. “Kak Daffa jadi balik hari ini?” “Iya. Nanti malam. Kamu mikirin apa?” Maura menggeleng. “Maura, kamu gak pintar bohong.” Maura menghela napas. “Maura takut.” “Kenapa?” “Bagaimana kalau Andre nanti tahu soal Genta. Dia ada di Jakarta, Kak.” “Apa yang kam