Markus sudah menunggu di rumah Andre sejak beberapa menit lalu. Bosnya keluar dengan tuxedo rapi didampingi kedua orang tuanya. Malam ini, ia bertugas mendampingi bos mudanya itu melamar kekasihnya. Markus tak menyangka Andre akan secepat itu mengikat seorang perempuan menjadi tunangannya. Dia nyaris memiliki segalanya. Ketampanan, kecerdasan, dan harta yang melimpah yang membuat banyak perempuan akan antri untuknya bahkan tanpa terikat perkawinan sekalipun. “Padahal ada yang lebih praktis lho, Mi,” ucap Andre saat mobil yang dibawa Markus sudah berjalan. Andre duduk di samping Markus yang memegang kemudi, sementara kedua orang tuanya duduk di belakang. “Apa? Jangan bilang bawa Maura langsung ke KUA tanpa pesta,” sahut ibunya. “Ya yang penting kan syah.” “Andre, hampir setiap perempu