“Bagaimana jika Arsen datang ke kantorku?” tanya Paris sambil mendudukkan bokongnya di jok belakang skuter yang di kendarai Samuel. “Dia pasti akan meneleponmu,” jawab Samuel dengan nada begitu tenang. “Kau sangat pandai berakting, kenapa kau risau dengan hal kecil seperti itu?” “Kata siapa aku pandai berakting? Aku hanya melindungi dirimu agar kau dan Arsen tidak salah paham,” ucap Paris membela dirinya. “Ck, tidak ada salah paham, aku bahkan tidak peduli jika Arsen memergoki kita,” ucap Samuel dengan nada sungguh-sungguh. Ia menarik gas skuternya mempan jalanan kota Paris sambil sesekali menggoda Paris yang ketakutan karena Samuel mengemudikan skuternya dengan sedikit ugal-ugalan. “Ah, rambutku berantakan sekali,” keluh Paris ketika mereka tiba di unit apartemen miliknya. “Aku rasa