“Mas Randu…!” Jerit Sonja tertahan. Lelaki yang dihindarinya selama dua tahun ini, yang membuatnya bahkan harus pergi ke Norway, muncul dengan senyum manisnya dan duduk di depan matanya. “Assalamualaikum Sonja…” Sapa Randu dengan senyum semanis madu. “Waalaikumusalam…” Sonja menjawab dengan lesu. Kopi s**u gula aren yang manis mendadak terasa pahit gegara kehadiran Randu. Demi Tuhan, waktu dua tahun ini tak mampu membuatnya melupakan Randu. Padahal kan selama ini di Norway sana dia bisa lupa, sejenak, pada Randu. Kenyataannya, baru saja menjejakkan kaki di tanah kelahirannya, baru juga lima menit menikmati kopi s**u gula aren kesukaannya, Randu mendadak muncul bak jaelangkung. Membuyarkan segala usaha selama tujuh ratus tiga puluh hari melupakan Randu. Well, dia bahkan sampai membuat c