78. Tanda-tanda?

1000 Kata

“Ndu, lu kenapa sih? Ini kok bisa salah gini?” Daniel membanting dokumen ke meja Randu dengan kesal. “Ini udah dokumen keberapa yang salah coba? Bahaya Ndu kalau lu kerja asal kaya gini.” Randu menatap kosong makhluk tampan di depannya ini. Bos ganteng tapi menyebalkan, yang kadang bisa menjadi sahabat tapi seringnya menjadi bos menyebalkan seperti ini. Sementara yang ditatap hanya bisa mengernyitkan kening, heran. “Lu gak kesambet kan? Gedung ini bersih loh Ndu, tiap jumat setelah sholat Jum’at kita selalu adakan pengajian di masjid di lantai atas. Jangan bikin gue takut Ndu. Mana tuh muka lu pucet gitu. Bener kan lu gak kenapa-napa?” “Maaf Dan, gue lagi gak bisa mikir. Gue kangen Sonja. Kangen banget.” Randu menutup wajahnya dengan dua tangan. Daniel yang sudah duduk manis di sofa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN