Angga tiba tepat waktu sebelum ijab kabul dilaksanakan. Nafasnya memburu dengan menatap Beryl penuh kebencian. "Siapa kau!" Beryl segera bangkit dan menatap Angga dengan tatapan tajam. "Tidak akan kubiarkan kau semakin melukai adikku!" teriak Angga seraya melayangkan pukulan keras namun Beryl berhasil menghindar. "Kalian berdua, berhenti!" teriak ayah Raina yang geram. Ia tidak mengenal siapa Angga dan berpikir mungkin ia adalah Satya, pria yang harus bertanggung jawab. "Apa dia pria yang kau bilang koma dan sekarang berdiri disini, Raina?!" bentaknya pada Raina yang masih berusaha meraih kesadaran. Ia masih tak menyangka, Angga disini dan mengacaukan semua. Padahal ia kira, Angga membencinya. Sementara pak penghulu dan asistennya hanya diam dengan sesekali melirik jam tangan. Mereka h